Senin, 21 Februari 2011

Networking Linux-Windows

Dalam membangun jaringan kombinasi sistem operasi Linux dengan Windows, Samba merupakan layanan yang
paling populer. Umumnya Samba digunakan untuk mem-bangun suatu jaringan di mana komputer-komputer yang menjadi anggota jaringan tersebut digunakan untuk berbagi
pakai (sharing) berbagai sumber daya yang dimilikinya, misalnya data (baca: media penyimpan) dan printer. Materi tentang jaringan kombinasu Linux dan Windows
secara peer to peer (workgroup) diberikan pertama-tama karena jaringan peer to peer relatif sederhana dan mudah
dipraktekkan.


Pada dasarnya Samba diciptakan untuk menjembatani
protokol yang berbeda antara Linux dengan Windows
ketika kita membangun sebuah jaringan. Kebanyakan (jika
tidak boleh dikatakan seluruhnya) sistem operasi berbasis
UNIX, termasuk Linux, menggunakan protokol TCP/IP
dalam membangun jaringan. Windows sendiri sebenarnya
juga mendukung penggunakan protokol TCP/IP, namun
dalam membangun jaringan sesama Windows untuk
keperluan sharing data atau printer, Windows menggunakan

4.1 Instalasi Samba
Layanan Samba hanya perlu diinstal pada sistem operasi
Linux. Windows tidak memerlukan Samba karena secara
native telah menggunakan protokol SMB yang merupakan
basis dari Samba. Untuk melakukan instalasi Samba, Anda
harus login sebagai root.

Pada sebagian besar distribusi Linux, Samba telah
diikutsertakan pada CD paket instalasi Linux. Untuk
memeriksa apakah Samba telah terintstal pada Linux,
gunakan perintah rpm sebagai berikut:
# rpm –qa|grep samba

Apabila paket Samba telah terinstal, perintah di atas akan
memberikan hasil seperti berikut:
samba-client-3.0.8-0.pre1.3
samba-3.0.8-0.pre1.3
system-config-samba-1.2.21-1
samba-common-3.0.8-0.pre1.3

Angka 3.0.8 dan seterusnya yang tertera pada output
perintah rpm tersebut menunjukkan versi Samba yang
digunakan.

protokol lain yang disebut Server Message Block atau
disingkat SMB (dari informasi ini tentunya Anda bisa
menduga dari mana nama Samba berasal). Protokol SMB
menggunakan antarmuka jaringan yang disebut dengan
Network Basic Input Output System (NetBIOS). NetBIOS
memungkinkan pengguna Windows untuk mengakses
media penyimpan atau printer pada komputer lain seolah-
olah perangkat tersebut ada pada komputernya sendiri.
Dengan pola pikir sharing perangkat menggunakan
protokol SMB tersebut, Andrew Tridgell menciptakan
Samba. Samba memungkinkan pengguna sistem operasi
UNIX/Linux melakukan sharing media penyimpan dan
printer dengan Windows.

Cara lain yang lebih mudah adalah memeriksa apakah
launcher (shortcut pada Windows) Samba terdapat pada
menu Main > System Settings > Server Settings (banding-
kan dengan Gambar 4.1). Jika launcher Samba ada di sana,
berarti Samba telah terinstal pada Linux.


Jika Samba belum terinstal pada komputer Anda atau Anda
ingin memperbarui Samba ke versi yang lebih baru, Anda
harus mencari paket instalasi Samba terlebih dulu. Paket
instalasi Samba dapat ditemukan baik dalam bentuk RPM
maupun tarballs. Untuk mendapatkan paket instalasi
Samba, Anda dapat mengunjungi situs-situs berikut ini:
http://www.samba.org
http://download.samba.org/samba/ftp/
http://us4.samba.org/samba/ftp/Binary_Packages/
http://freshmeat.net/projects/samba/

4.1.1 Instalasi Paket RPM
Pada distribusi Linux berbasis RedHat, umumnya diguna-
kan paket RPM dalam instalasi Samba walaupun tidak
menutup kemungkinan untuk menginstalnya dari kode
sumber.
Untuk melakukan instalasi Samba yang berasal dari paket
RPM, gunakan perintah sebagai berikut:
# rpm –ivh samba-x.x.x.i386.rpm

Huruf x.x.x mewakili versi Samba yang digunakan.
Pada distribusi Linux tertentu seringkali tidak hanya satu
jenis file RPM yang harus diinstal, namun ada beberapa
file. File RPM yang umum digunakan pada beberapa
distribusi Linux tertentu dalam proses instalasi Samba
antara lain adalah:
samba-x.x.x.rpm
samba-client-x.x.x.rpm
samba-common-x.x.x.rpm
samba-swat-x.x.x.rpm
Jika Anda melakukan upgrade Samba versi lama ke versi
yang lebih baru, jangan lupa untuk meng-uninstall versi
yang lama terlebih dahulu dengan perintah sebagai berikut:
# rpm –e samba

4.1.2 Instalasi dari Kode Sumber
Instalasi Samba dari kode sumber memiliki keuntungan
sebagai berikut:
Dapat diinstal pada semua distribusi Linux.

Semua konfigurasi masih dalam keadaan default
sehingga bisa disesuaikan dengan sistem operasi yang
dijalankan.

Fitur dan komponen yang akan diinstal dapat
disesuaikan dengan kebutuhan.
Nama file kode sumber Samba memiliki format sebagai
berikut:
samba-x.x.x.tar.gz

Huruf x.x.x mewakili versi Samba yang digunakan.
Sekali lagi ditekankan bahwa jika Anda melakukan
upgrade, uninstall terlebih dulu Samba versi lama. Untuk
sekedar berjaga-jaga, backup-lah file /etc/rc.d/init.d/smb
atau /etc/init.d/smb dan /etc/samba/smb.conf.

Catatan
Beberapa distribusi Linux menggunakan smb sebagai nama
file layanan Samba, sedangkan distribusi Linux yang lain
menggunakan samba. Jika Anda tidak menemukan file
/etc/init.d/smb, maka kemungkinan besar file-nya ad alah
/etc/init.d/samba.

Langkah-langkah instalasi Samba dari kode sumbernya
adalah sebagai berikut:
1. Download file samba-x.x.x.tar.gz. Disarankan untuk
meletakkan file tersebut di /usr/local.
2. Ekstrak file samba-x.x.x.tar.gz dengan perintah berikut:
# tar –xvzf samba-x.x.x.tar.gz
3. Hasil ekstraksi file tersebut akan disimpan di direktori
/usr/local/samba-x.x.x. Masuklah ke direktori /usr/
local/samba-x.x.x/source.
4. Jalankan perintah configure. Untuk mengetahui opsi
apa saja yang mungkin diberikan pada perintah
configure, jalankan perintah berikut terlebih dulu:

Salah satu contoh perintah configure yang dapat
dijalankan adalah sebagai berikut:
# ./configure \
--prefix=/usr \
--bindir=/usr/bin \
--sbindir=/usr/sbin \
--libexecdir=/usr/libexec \
--datadir=/usr/share/samba \
--sysconfdir=/etc/samba \
--localstatedir=/usr/local/samba-x.x.x/var \
--libdir=/usr/lib \
--with-lockdir=/var/locks/samba \
--with-swatdir=/usr/share/samba/swat \
--with-codepagedir=/etc/samba/codepages \
--with-configdir=/etc/samba \

4.2 Konfigurasi Samba
Setelah Samba terinstal dengan baik, langkah berikutnya
adalah melakukan konfigurasi seperlunya. Konfigurasi
terhadap layanan Samba dapat dilakukan melalui penyun-
tingan file smb.conf atau melalui XWindow.

4.2.1 File smb.conf
Seperti telah dikatakan di atas, file konfigurasi Samba
adalah smb.conf. File tersebut umumnya terletak di
direktori /etc/samba. Jika instalasi Samba dilakukan dari
kode sumber, letak file smb.conf bergantung pada nilai opsi
sysconfdir. Isi file smb.conf secara lengkap diberikan pada
Lampiran 1.

Secara garis besar, isi file smb.conf terbagi menjadi dua
bagian, yaitu global dan shares. Bagian global yang ditan-
dai dengan teks [global] merupakan konfigurasi layanan
Samba secara umum. Bagian shares merupakan bagian
yang digunakan untuk melakukan konfigurasi sharing
perangkat di Linux yang dapat diakses dari Windows.
Bagian shares terdiri dari beberapa subbagian dan masing-
masing ditandai dengan teks yang diberi kurung siku
(brackets), misalnya [home], [printers], [public], dan lain-
lain.
Kalimat yang ditandai dengan tanda hash (#) dan semicolon
(;) akan diabaikan. Kalimat yang diawali dengan tanda hash
merupakan komentar yang menjelaskan suatu konfigurasi,
sedangkan kalimat yang diawali dengan tanda semicolon
merupakan isi konfigurasi.
Isi konfigurasi umumnya berupa sebuah variabel dan nilai
variabelnya, contoh:
workgroup = MYGROUP
path = /usr/local/share/samba
writable = yes

Untuk melakukan konfigurasi tertentu, nilai variabel akan
disunting berdasarkan konfigurasi yang akan dilakukan.
4.2.2 Konfigurasi Melalui XWindow
Jalankan Samba server setting melalui menu Main >
System Settings > Server Settings > Samba hingga muncul
kotak dialog Samba server setting seperti terlihat pada
Gambar 4.2.
Untuk melakukan konfigurasi terhadap layanan Samba,
pada jendela tersebut telah tersedia beberapa menu dan
tombol shortcut. Sebagai contoh, untuk menambah direktori
yang akan di-sharing digunakan tombol Add, untuk
mengatur konfigurasi global Samba, digunakan menu
Preferences > Server Settings, dan lain-lain.

Dari kedua model konfigurasi tersebut, penulis cenderung
menggunakan penyuntingan terhadap file smb.conf karena
sifatnya lebih umum (relatif sama untuk semua distro
Linux). Konfigurasi dari kotak dialog Samba server setting
seperti Gambar 4.2 di atas hanya berlaku untuk distro
Fedora atau yang kompatibel dengannya.
4.3 Menjalankan Layanan Samba
Sebelum dapat digunakan, layanan Samba harus dijalankan
terlebih dahulu. Umumnya layanan Samba dijalankan
sebagai daemon.
Pada distro Fedora, untuk menjalankan layanan Samba
secara manual digunakan perintah sebagai berikut:
# /etc/rc.d/init.d/smb start

Output yang diberikan oleh perintah tersebut seharusnya
adalah sebagai berikut:
Starting SMB services : [OK]

Starting NMB services : [OK]
Agar tidak harus menjalankan layanan Samba secara
manual setiap kalinya, layanan tersebut harus diatur agar
dijalankan secara otomatis saat Linux booting. Untuk
mengatur hal tersebut, langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Jalankan Tex t Mode Setup Utility dengan perintah
setup berikut:

2. Pilih System services dan tekan Enter. Anda akan
dibawa ke konfigurasi Services.
3. Bawa kursor ke item smb dan tekan tombol spasi pada
keyboard hingga muncul tanda bintang (*) di depan
item smb tersebut. Item yang diberi tanda bintang
merupakan layanan yang otomatis dijalankan pada saat
booting.

4. Tekan tombol Tab pada keyboard hingga tombol OK
tersorot dan tekan Enter. Anda akan dibawa kembali ke
Text Mode Setup Utility.
5. Keluarlah dari Text Mode Setup Utility dengan
menekan tombol Tab beberapa kali hingga tombol Quit
tersorot, lalu tekan Enter.

Tip

Anda dapat langsung berpindah menuju konfigurasi
Services dengan menjalankan perintah ntsysv berikut:
# ntsysv

Jika Samba diinstal dari kode sumbernya maka untuk
menjalankan Samba digunakan perintah berikut:
# /usr/local/samba-x.x.x/bin/smbd –D
# /usr/local/samba-x.x.x/bin/nmbd -D

Agar lebih mudah, buatlah sebuah file script bernama
smbstart yang isinya adalah sebagai berikut:
#!/bin/sh
/usr/local/samba/bin/smbd -D
/usr/local/samba/bin/nmbd –D

Ubah file smbstart menjadi executable dengan perintah
sebagai berikut:
# chmod +x startsmb

Setelah itu Anda tinggal menjalankan perintah startsmb
tersebut:
# ./startsmb

Agar perintah tersebut selalu dijalankan saat booting,
masukkan perintah startsmb tersebut ke /etc/rc.local leng-
kap dengan path-nya, contoh:
/usr/local/samba/bin/startsmb

4.4 Sharing Data
Sebagai langkah awal, akan dibahas penyuntingan file
smb.conf yang digunakan untuk membangun sharing media
penyimpan pada jaringan Linux dengan Windows.

4.4.1 Persiapan di Server
Mula-mula tentukan terlebih dahulu direktori yang akan di-
sharing, misalnya /usr/local/share/samba. Siapkan pula
nama user yang nantinya akan mengakses layanan Samba
tersebut.

Untuk menambahkan sebuah user, gunakan perintah
sebagai berikut:
# adduser namauser
# passwd namauser

Contoh:

# passwd alderaan
Changing password for user alderaan.
New UNIX password: [ketikkan password]
Retype new UNIX password: [ketikkan password]
passwd: all authentication tokens updated
succesfully

Jika password yang Anda ketikkan terlalu sederhana atau
merupakan kata-kata umum yang terdapat dalam “kamus”,
akan muncul peringatan sebagai berikut:
BAD PASSWORD: it is based on dictionary word

Jika Anda memang yakin ingin tetap menggunakan
password tersebut, password tetap dapat digunakan. Namun
demikian sebaiknya pilihlah password yang relatif sulit
ditebak.
User yang dibuat tersebut adalah account user biasa pada
Linux. Untuk menambahkannya sebagai user yang dapat
mengakses layanan Samba, jalankan perintah berikut:
# smbpasswd –a namauser

Contoh:
# smbpasswd –a alderaan
New SMB password: [ketikkan password]
Retype new SMB password: [ketikkan password]
Added user alderaan

Buka file smb.conf dengan editor teks favorit Anda.
Suntinglah beberapa bagian dari file smb.conf tersebut
sesuai dengan pembahasan di bawah ini.
Pada Bab 2 telah disebutkan bahwa contoh nama
workgroup yang digunakan adalah “HYPERSPACE”,
karena itu suntinglah bagian yang bertuliskan:
workgroup = MYGROUP
menjadi
workgroup = HYPERSPACE

Tambahkan konfigurasi sharing data pada file smb.conf
tersebut. Contoh konfigurasi sharing data yang dapat dibuat
adalah sebagai berikut:
[galactic]
comment = Sharing on HYPERSPACE
path = /usr/local/share/samba
valid users = alderaan tatooine dantooine
public = no
writable = yes
printable = no
create mask = 0766

Baris-baris teks konfigurasi tersebut dapat disisipkan pada
bagian paling akhir file smb.conf.
Arti baris-baris konfigurasi tersebut adalah:
Nama sharing yang digunakan adalah galactic.
Drektori yang di share adalah /usr/local/share/samba.
User yang dapat mengakses direktori tersebut melalui
layanan Samba adalah alderaan, tatooine, dan
dantooine.
Setiap file yang dibuat pada direktori yang dishare
tersebut akan memiliki hak akses 766 atau rwxrw-rw-.
Simpan file smb.conf tersebut dan restart layanan Samba
dengan perintah sebagai berikut:
# /etc/rc.d/init.d/smb restart
Shutting down SMB services: [OK]
Shutting down NMB services: [OK]
Starting SMB services:
[OK]
Starting NMB services:
[OK]

Catatan
Jika Anda mengaktifkan firewall, pastikan device eth0 telah
diset menjadi trusted device.

Periksalah apakah layanan Samba tersebut telah berjalan
dengan baik. Perintah yang digunakan untuk melakukan hal
tersebut adalah sebagai berikut:
# smbclient –L namaserver [–U namauser]


# smbclient –L coruscant
Password: [password boleh diabaikan]
Anonymous login successful
Domain=[HYPERSPACE] OS=[Unix] Server=[Samba
3.0.8pre1-0.pre1.3]

Sharename Type Comment
--------- ---- -------
Galactic Disk Sharing untuk workgroup HYPERSPACE
IPC$ IPC IPC Service (Samba Server On Hoth)
ADMIN$ IPC IPC Service (Samba Server On Hoth)
lp0 Printer lp0
Anonymous login successful
Domain=[HYPERSPACE] OS=[Unix] Server=[Samba
3.0.8pre1-0.pre1.3]

Server Comment
--------- -------
HOTH Samba Server On Hoth

Workgroup Master
--------- -------
HYPERSPACE HOTH

Selain dengan perintah smbclient, pemeriksaan layanan
Samba dapat juga dilakukan dengan perintah testparm
sebagai berikut:
# testparm

Output yang diberikan oleh perintah testparm adalah
sebagai berikut:
Load smb config files from /etc/samba/smb.conf
Processing section "[homes]"
Processing section "[printers]"
Processing section "[galactic]"
Loaded services file OK.
Server role: ROLE_STANDALONE
Press enter to see a dump of your service
definitions

# Global parameters
[global]
workgroup = HYPERSPACE
server string = Samba Server On Hoth
log file = /var/log/samba/%m.log
max log size = 50
socket options = TCP_NODELAY SO_RCVBUF=8192
SO_SNDBUF=8192
4
printcap name = /etc/printcap
dns proxy = No
idmap uid = 16777216-33554431
idmap gid = 16777216-33554431
cups options = raw

[homes]
comment = Home Directories
read only = No
browseable = No

[printers]
comment = All Printers
path = /var/spool/samba
printable = Yes
browseable = No

[galactic]
comment = Sharing untuk workgroup HYPERSPACE
path = /usr/local/share/samba
valid users = tatooine, dantooine, alderaan
read only = No
create mask = 0766

Bersambung ke Halaman 2

Minggu, 06 Februari 2011

Profesi Web Design


Mendengar namanya saja tentu Anda sudah ada sedikit gambaran dengan profesi yang satu ini. Ya benar, web designer atau dalam bahasa Indonesianya bisa disebut juga dengan perancang web adalah seseorang yang memiliki keahlian untuk menciptakan konten presentasi (biasanya hypertext atau hypermedia) yang dikirimkan ke pengguna-akhir melalui World Wide Web, menggunakan Web browser atau perangkat lunak Web-enabled lain seperti televisi internet, Microblogging, RSS, dan sebagainya.

Dalam pengertian mudahnya, web designer adalah seseorang yang bekerja dengan unsur-unsur visual dan grafis untuk membuat wajah halaman website agar tampak begitu cantik dan menarik.

Biasanya, para web design selalu mengintegrasikan komponen seperti gambar, file flash dan juga multimedia ke dalam halaman web yan dibuatnya. Hal itu dilakukan agar tampilan pada halaman website yang dibuatnya lebih memberikan pengalaman visual kepada para usernya. Selain itu, hal itu juga dilakukan demi untuk melengkapi content page.

Untuk bisa menjadi seorang web design yang handal tentunya tak hanya dituntut bisa memanipulasi image agar terlihat bagus dan cantik saja, web designer juga harus menguasai dan memahami tentang Client-Side Scripting, HTML, Server-Side Scripting, Cascading Style Sheets, CSS, serta membuat animasi (biasanya berupa flash).

Memang, pemahaman untuk bahasa pemrograman pembuat aplikasi web dan lain sebagainya itu tak perlu sedalam seperti yang dipelajari oleh web developer. Dalam hal ini, web designer cukup dengan mempelajari dasar-dasarnya saja dari bahasa pemrograman tentang aplikasi web, seperti JavaScript, PHP, ASP, dan lain sebagainya.

Tak hanya itu, seorang web design juga harus memahami usability atau kegunaan, standar W3C untuk HTML dan CSS, dan juga kompabilitas tampilan pada browser yang berbeda.

Dengan begitu, seorang web design pasti akan lebih mudah untuk membuat tampilan halaman website yang lebih cantik dan menarik.

Dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, biasanya web designer selalu bekerja dalam satu tim. Yang mana, dalam tim itu web designer akan bekerja sama dengan seorang web development, web engineering, dan juga web developer toolbars untuk membuat sebuah tampilan website dan aplikasi web benar-benar dapat digunakan dengan baik.

Selain keterampilan yang disebutkan di atas, ada lagi hal penting lainya yang harus dikuasai oleh seorang web design. Yaitu adalah keterampilan berkomunikasi dan juga berjiwa seni.

Untuk komunikasi, hal ini sangat penting dikuasai seorang web design. Karena, biasanya seorang web design akan selalu berhubungan dengan klien yang ingin membuat halaman website. Dengan begitu, untuk menghindari miss komunikasi dengan klien, seorang web designer harus mampu melakukan komunikasi yang baik.

Sedangkan jiwa seni, hal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menjalani profesi web designer. Pasalnya, seorang web design dengan keterampilan bahasa pemrograman web yang memadai tapi kurang memiliki jiwa seni, maka dijamin kalau tampilan halaman website yang dibuatnya pasti tak akan semenarik dan secantik seperti yang diharapkan.

Sedangkan seorang web design dengan keterampilan bahasa pemrograman web yang memadai dan dipadukan dengan jiwa seni yang tinggi, itu pasti akan menghasilkan halaman website yang sangat menarik dan cantik.

Dengan begitu sangat jelas, selain keterampilan bahasa pemrograman pembuat web yang dipelajari, seorang web design juga harus mempelajari keterampilan mengenai komunikasi dan juga mempertajam seni yang dimiliki.

Jika kesemua hal itu telah dikuasai dengan baik, dijamin, Anda akan menjadi seorang web designer yang handal dan profesional. Kalau sudah begitu, jangankan mengharapkan penghasilan besar, karir Anda pun dijamin akan terus menanjak.

Jadi tunggu apalagi, jangan takut untuk mencoba profesi yang satu ini. Yang jelas, jika didasari dengan niat yang baik, maka setiap profesi akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.