Selasa, 14 Mei 2013

Notebook OS Android dari Samsung


 Samsung saat ini sedang bersiap untuk merilis sebuah laptop dengan sistem operasi Android. Laptop layar sentuh tersebut sebenarnya disiapkan untuk OS Android 5.0, namun karena OS Android 5.0 ditunda perilisannya maka Samsung akan menggunakan OS Android 4.2 di dalamnya.

Tren ini dinilai mengikuti adopsi Android untuk tablet. Meski pada awalnya Android tidak dioptimasi untuk tablet, namun pada pembuat tablet Android pada waktu itu memaksakan memasang OS Android ke produk tablet mereka yang di kemudian hari ternyata semakin berkembang dan telah didukung oleh OS Android yang lebih baik dan sesuai pada saat ini.

OS Android 5.0 disebut-sebut akan dioptimasi untuk laptop. Akan tetapi pengembangannya dikabarkan belum matang sehingga tidak akan dimunculkan dalam acara Google I/O 2013 yang akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

Laptop Android buatan Samsung dan beberapa produsen lain akan dijual dengan harga di kisaran USD 200 (sekitar 2 juta rupiah). Produk ini akan siap di pasar dalam 3-4 bulan mendatang (bulan Agustus-September), sementara Android 5.0 diprediksi baru akan hadir bulan Oktober atau November.

Smartphone Oppo Find 6


Produsen smartphone, Oppo tampaknya kian agresif merilis ponsel berbasis Android. Seakan ingin mengejar kesuksesan pesaing senegaranya, Huawei, Lenovo dan ZTE, Oppo dikabarkan merilis generasi penerus Oppo Find 5.

Oppo Find 5 juga sudah menyambangi pasar Indonesia pada pertengahan April lalu dan dibanderol seharga Rp 5.5 juta. Smartphone itu hadir dengan layar 5 inci FullHD dan prosessor quad-core 1.5Ghz Snapdragon S4 Pro dengan RAM 2GB.

Kini perusahaan asal China dikabarkan tengah menyiapkan generasi penerus Oppo Find 5, Oppo Find 6. Tidak main-main smartphone Android ini dibekali spesifikasi mumpuni.

Dilansir dari MyDrivers, Minggu (12/5/2013), Oppo Find 6 dibekali prosessor Qualcomm Snapdragon 800 dan kamera depan 8MP. Sensor berkemampuan tinggi seakan tidak biasa untuk disematkan dalam kamera depan sebuah smartphone.

Namun hal ini bukan suatu hal baru untuk produsen smartphone asal China. Sebelumnya Oppo Ulike 2 dan MeituKiss HD juga dilengkapi dengan kamera depan masing-masing 5MP dan 8MP.

Situs asal China ini menyebutkan jika ponsel pintar tersebut akan mengusung nama Oppo Find 6 dengan layar sentuh 5 inci FullHD 1080p. Kamera utama 13MP, RAM 2GB, dan penyimpanan internal 32GB.

Jika tidak ada kendala berarti, kabarnya Oppo Find 6 akan dirilis pada September mendatang. Mampukah smartphone ini meneruskan kesuksesan generasi sebelumnya Oppo Find 5? Kita tunggu saja.

Smartphone MeituKiss HD


China memiliki satu keluaran ponsel yang cukup mutakhir. MeituKiss HD, ponsel besutan Meitu Mobile adalah ponsel yang memiliki kamera depan dengan resolusi 8 megapixel.

MeituKiss HD mengandalkan kamera Sony 8MP baik untuk kamera belakang maupun kamera depan. Alih-alih menonjolkan segi teknologi, MeituKiss HD dinilai lebih berfokus pada lifestyle atau gaya hidup dengan wanita sebagai target konsumennya.

MeituKiss HD berjalan di atas Android 4.2 dengan layar berukuran 4.5 inch, 720p. MeituKiss hadir dalam balutan warna putih dan pink, serta memiliki kapasitas penyimpanan built-in 8GB. Mendukung dual SIM, ponsel ini mengandalkan prosesor quad-core 1,2GHz untuk menjalankan 'tugas-tugasnya'.


Motorola XT1058

Bocoran demi bocoran informasi terkait gadget dari Motorola kembali bermunculan. Setelah XT1055 muncul di AnTuTu benchmark ditambah rumor Motorola M dan fitur berbagi konten, kali ini kembali ditemukan hasil benchmark dari Motorola XT1058 di benchmark GFX. Motorola XT1058 bisa jadi merupakan versi lain dari Motorola Ghost atau Obake yang muncul di situs benchmark AnTuTu. Oleh karena itu XT1058 disebut sebagai Motorola X yang dinanti-nanti.

Motorola X dalam benchmark AnTuTu menunjukkan skor yang tidak tinggi. Namun dalam tes GFX benchmark, hasil uji grafiknya menunjukkan angka yang mengesankan, jauh mengungguli skor grafik HTC One maupun Samsung Galaxy S4.

Pada tes GFXBench 2.7 T-Rex HD C24Z16, Motorola XT1058 meraih skor 1485 frame (26.5fps), lebih tinggi dari HTC One (853 frame atau 15.2fps) maupun Samsung Galaxy S4 (704 frame atau 12.6fps). Dalam tes GFXBench 2.5 Egypt HD C24Z16, Motorla XT1058 meraih skor 6078 (53.8fps), mengungguli skor HTC One yang sebesar 4133 (36.6fps) maupun Samsung Galaxy S4 (GT-i9500) yang meraih skor 4572 (40.5fps).

Skor ini belum resmi sehingga bisa saja dipalsukan. Namun begitu ada spekulasi yang menyebutkan bahwa Motorola XT1058 akan memakai chip Qualcomm Snapdragon 800.

Motorola X Phone sebelum ini diketahui memakai layar resolusi 720p dan OS Android 4.2.2. Apakah spesifikasi ini masih akan berubah, seiring penundaan peluncurannya?



Sumber: TeknoUp.com

Kertas digital ala Sony

Sony Japan mengungkap sebuah purwarupa piranti kertas digital yang diklaim dapat mengambil-alih fungsi kertas. Perangkat yang mengusung ukuran 13.3 inci ini merupakan sebuah layar e-ink yang dilengkapi pena stylus. Sony mengklaim dengan piranti ini dapat menggantikan pena, kertas, notebook dan buku yang sejatinya menggunakan bahan kertas. Dikutip dari Pocket-lint, Selasa (14/5/2013),

Piranti super tipis ini memiliki ketipisan 6.8mm dan berbobot 358gram. Dengan ukuran layar 13.3 inci beresolusi 1200x1600, piranti ini setara dengan ukuran kertas A4.  Spesifikasi lainnya, kertas digital ini juga dibekali slot microSD untuk memperluas kapasitas memori dan memori internal 4GB. Piranti juga dibekali fitur WiFi untuk menunjang kebutuhan berselancar di jagad maya guna mencari berbagai referensi.

Saat ini, Sony masih menguji piranti ini di universitas yang berada di Jepang. Rencananya, perusahaan akan menjual secara komersil dalam waktu dekat



Review Samsung Galaxy S-4


Galaxy S4 datang dengan ekpektasi sangat tinggi. 'Sang kakak', Galaxy S III, telah menjadi primadona di industri smartphone tahun lalu. Sehingga apa yang bisa ditawarkan Samsung di Galaxy S4 menjadi perhatian luas dari para pecinta teknologi.

Dan sayangnya, para rival kali ini datang dengan kekuatan penuh, di mana mereka meluncurkan handset flagship yang hebat luar dalam. Sebut saja Sony Xperia Z, HTC One atau LG Optimus G Pro. Masih ada lagi nama lain di luar jagat Android yang layak diperhitungkan, seperti iPhone 5, Nokia Lumia 920 atau BlackBerry Z10.

Alhasil, Galaxy S4 menanggung beban berat. Harus lebih hebat dari pendahulunya yang mencetak sukses besar dan harus lebih baik dari para rivalnya yang punya kemampuan tinggi.

Jadi mampukah Galaxy S4 memenuhi ekpektasi besar yang dibebankan padanya, ataukah ia tenggelam di tengah kepungan pesaingnya yang tangguh? Untuk menemukan jawabannya, simak hasil review lengkap Galaxy S4 oleh detikINET berikut ini.

1. Desain
Dari Galaxy S generasi pertama yang muncul tahun 2010 sampai S4 di tahun 2013, Samsung tetap memakai material plastik. Dahulu, mungkin pemilihan material plastik bukanlah masalah besar. Namun belakangan, beberapa pihak mulai mengkritiknya, termasuk pesaing.

Memang, beberapa rival S4 mulai memakai material metal yang terlihat lebih premium. Namun dalam beberapa kesempatan, Samsung membela diri bahwa bahan dari plastik punya keunggulan seperti lebih ringan dan memungkinkan baterai lebih mudah dibuka.

Apapun itu, tampaknya banyak orang tidak akan mempermasalahkan material plastik di S4. S III atau Note II yang memakai plastik tetap laris di pasaran, dan S4 pun punya potensi yang sama.

Seperti diketahui, S4 desainnya tak terlampau jauh berbeda dari S III. Namun saat diperhatikan lebih seksama, S4 tidak sama dengan S III. Sekujur sisi luarnya dibalut aksen krom sehingga tampak lebih premium, meskipun bahannya tetap dari plastik.

Galaxy S4 juga punya bezel lebih tipis dibandingkan S III sehingga bagian layarnya terlihat mendominasi. Lebih tipis dan lebih ringan dibandingkan pendahulunya itu, S4 terasa mantap dalam genggaman tangan. Bagian sisi sisinya tidak terlalu melengkung seperti di S III.

Terlihat juga tombol on/off serta volume lebih kecil dan terbalut warna krom. Di bagian atas, terlihat colokan untuk headphone jack dan di sampingnya terdapat blaster infra red, yang membuat Galaxy S4 bisa berfungsi sebagai remote kontrol beberapa perangkat elektronik.

Di bagian belakang ada kamera dan lampu flash di bawahnya. Kemudian di bawahnya terdapat speaker tunggal untuk mengumbar suara. Di sisi bagian bawah, terdapat slot microUSB.

Panel belakang Galaxy S4 dapat dibuka dengan mudah. Di atas baterai, dapat ditemukan slot untuk microSD dan di sampingnya slot untuk microSIM.

Tampak Samsung bermain aman di Galaxy S4 yang tidak jauh berbeda desainnya dengan Galaxy S III, handset yang sudah terbukti laris. Hanya terdapat penambahan kecil di sana sini. Secara keseluruhan, handset ini terasa solid, cantik dan nyaman dalam genggaman, meskipun mungkin tidak semua orang suka dengan material pembuatannya.

2. Layar
Galaxy S4 membawa layar seluas 5 inch yang dibekali teknologi Super Amoled HD. Resolusinya mencapai 1920 x 1080 pixel, dengan kepadatan pixel 441 ppi (pixel per inch).

Tidak dapat dibantah, Galaxy S4 punya salah satu teknologi layar terbaik saat ini. Khas layar Amoled, tampilan warna benar-benar menyala, di mana merah benar-benar terlihat merah, begitupun dengan warna-warna lainnya.


Video dan foto pun terlihat jernih, ikon-ikonnya tampil pula dengan warna tajam. Demikian juga saat mengakses halaman website dapat dilakukan dengan nyaman berkat teknologi layarnya yang bagus.

Sebelumnya, sempat ada komplain terkait terlalu tajamnya saturasi warna tertentu di Super Amoled. Samsung coba mengakali komplain ini dengan menambahkan mode adapt display di setting untuk menyesuaikan kejernihan warna secara otomatis.

Galaxy S4 juga dibekali pilihan setting untuk menambah tingkat sensitifitas agar layar dapat digunakan meski pengguna memakai sarung tangan, seperti di Lumia 920. Fitur ini berguna di negara-negara yang punya musim dingin.

Adapun lapisan Corning Gorilla Glass 3 diklaim membuat layar Galaxy S4 tahan terhadap goresan benda tajam. Namun dalam skala tertentu saja.


3. OS & Interface
Samsung Galaxy S4 menjalankan sistem operasi Android 4.2.2 Jelly Bean. Ini adalah versi Android paling baru yang dikeluarkan Google. Seperti umumnya handset Samsung, terdapat kustomisasi di sana-sini dengan interface TouchWiz.

Salah satu kustomisasinya terdapat di bagian notifikasi bar yang bisa diakses dengan menurunkan bagian atas layar dengan jari. Di sisi kiri atas, terdapat ikon untuk mengekspansi menu setting menjadi 15 ikon. Ikon ini dapat dirubah susunannya berdasarkan mana yang paling penting.


Satu lagi perubahan adalah dalam menu setting. Di mana terdapat empat bagian setting yang dipisahkan, yaitu connections, my device, accounts dan more. Mungkin terkait banyaknya fitur yang terdapat di S4.


Seperti di Galaxy Note II, terdapat opsi multi window di Galaxy S4 di mana dua aplikasi sekaligus dapat diakses bersamaan. Bagaimana caranya?

Untuk mengakses menu yang dapat dipakai dalam multi window, cukup tekan tombol back cukup lama. Maka akan muncul deretan menu yang bisa diakses di kiri layar S4. Ada bermacam aplikasi yang bisa dipilih, seperti Facebook, YouTube, Chat On, email sampai Gallery.

Jadi misalnya saat mengakses SMS atau browser, menu yang ada di sisi sebelah kiri bisa diambil kemudian diletakkan di bawah atau sampingnya. Maka, pengguna bisa mengakses dua buah aplikasi sekaligus.

Bagi pengguna yang kebingungan dengan interface asli Galaxy S4 atau pengguna pemula, terdapat Easy Mode. Dalam mode ini, menu S4 ditampilkan dengan sederhana sehingga mudah dipakai.

Terdapat 7 buah homescreen di S4 yang bisa dikustomisasi sesuai keinginan. Samsung juga menambahkan berbagai aplikasi bawaan khasnya seperti Samsung Hub, Samsung Apps dan Chat On untuk melakukan tukar menukar pesan instan. Ada juga aplikasi baru bernama S Health untuk membantu menjaga kesehatan pengguna.

4. Performa Hardware
Versi Galaxy S4 yang masuk ke Indonesia adalah GT I9500 yang memakai prosesor octa core Exynos 5 Octa 5410. Handset ini memang memakai CPU 8 core dengan Imagination Technologies PowerVR SGX 544MP3 GPU dan 2GB LPDDR3 RAM.

Delapan core tersebut didesain dalam arsitektur big.Little dari ARM. Ia memiliki empat core Cortex A7 yang efisien dalam penggunaan energi dan didesain untuk operasional ringan.

Sedangkan untuk tugas yang lebih berat seperti main game atau memutar video HD, akan ditangani oleh empat core Cortex A 15 yang punya performa lebih tinggi. Jadi secara teori, adanya core khusus yang dipakai untuk menjalankan tugas ringan membuat penggunaan baterai lebih efisien.


Diukur dengan aplikasi Quadrant Standard, S4 GT I9500 ini berhasil mencetak angka 12 ribu lebih. Jauh lebih tinggi dari HTC One X atau Asus Transformer Prime yang memang keluar tahun lalu.

Memang pengukuran bencrmark tersebut tidak dapat menjadi acuan mutlak tentang performa sebuah handset. Namun dalam operasionalnya, S4 bekerja dengan mulus tanpa kendala.

Dalam mengakses aplikasi, browsing internet ataupun melihat video, semuanya berjalan dengan mulus. Namun ada sedikit catatan di mana kadang saat mengakses kamera perlu waktu beberapa detik, tidak langsung dengan cepat masuk ke menu.


5. Fitur Plus-plus
Samsung membenamkan begitu banyak fitur di Galaxy S4. Istilahnya serba ada, serba lengkap. Terdengar sangat menarik dalam promosinya, bagaimana saat benar-benar digunakan?

Yang pertama adalah Air Gesture dan Air View. Kedua fitur ini memungkinkan beberapa menu di S4 dapat diakses tanpa perlu menyentuhkan tangan ke layar sentuhnya.


Mode Air View berjalan dengan mulus saat digunakan untuk menampilkan preview foto dan video di Gallery. Demikian pula saat melihat preview video berjalan dengan baik. Dengan catatan, jari tidak boleh terlalu tinggi dari layar, sekitar satu atau dua cm.

Kemudian Air Gesture dapat digunakan untuk memindahkan foto, video atau halaman web cukup dengan melambaikan tangan. Fitur ini pun berjalan tanpa kendala berarti saat sudah diaktifkan di settingnya.


Fitur Smart Pause memungkinkan video berhenti diputar jika mata pengguna beralih dari layar, kemudian berlanjut secara otomatis jika pengguna sudah malihat kembali. Saat dicoba, Smart Pause berjalan maksimal di situasi cahaya terang. Namun kadang kelabakan saat kondisi low light.

Smart Scroll mengikuti gerakan wajah pengguna saat mengakses halaman web, sehingga halaman tersebut naik turun secara otomatis. Fitur ini lumayan lancar menaikkan dan menurunkan halaman web sesuai gerakan mata, meski kadang terlalu sensitif di mana gerakan halaman terlampau cepat.


Samsung Watch On memungkinkan handset ini menjadi remote kontrol untuk televisi hampir segala merek, DVD player, blu ray player, sampai home projector. Ketika dipakai untuk mengontrol televisi yang kebetulan merek LG dan Sony, Watch On mampu melakukannya dengan cukup baik dari jarak jauh. Settingnya pun mudah saja.

Adapun fitur Optical Reader yang bisa mengenali tulisan di kertas untuk dijadikan karakter tulisan digital. Fitur ini pun bisa berfungsi seperti yang dijanjikan.

Sedangkan S Translator memungkinkan penerjemahan bahasa dari tulisan ke tulisan, tulisan ke bicara melalui speaker, atau bicara ke bicara. Karena satu dan lain hal, fitur ini belum sempat diujicoba maksimal.

6. Kamera & Baterai
Kamera 13 megapixel yang dilengkapi lampu flash menjadi penjepret foto utama di Galaxy S4. Sedangkan kamera depannya beresolusi 2 megapixel.

Di sektor kamera inipun, Samsung menyertakan banyak fitur. Terdapat berbagai pilihan mode pemotretan yaitu Auto, Beauty Face, best Photo, Best Face, Sound & Shot, Drama, Animated Photo, Rich Tone(HDR), Eraser, Panorama, Sports, dan Night.

Satu fitur lagi yang coba ditonjolkan adalah Dual Shot, di mana kamera depan dan belakangnya dapat merekam secara simultan. Mungkin lumayan menarik untuk merekam momen berharga, seperti menjepret ekspresi ibu saat memfoto bayinya.

Kualitas gambarnya di kondisi cahaya terang bagus dan mendetail. Namun dalam situasi cahaya rendah atau malam hari, seperti umumnya kamera ponsel, nuansa blur atau noise belum bisa diatasi dengan maksimal.

Storage internal Galaxy S4 yang direview adalah 16GB yang sebagian di antaranya sudah penuh dengan software bawaan Samsung. Namun ada slot microSD untuk mengekspansi penyimpanan.

Baterai berkekuatan 2.600 mAh menjadi sumber daya di Galaxy S4. Baterai ini lumayan tinggi kapasitasnya dibandingkan smartphone pesaing, yang bisa bertahan seharian penuh, meskipun kadang melakukan tugas berat seperti main game.

7. Hasil Akhir
Galaxy S4 adalah salah satu smartphone Android terbaik saat ini. Membandingkannya dengan smartphone flagship pesaing dan menentukan mana yang terbaik adalah soal yang sulit, kembali ke selera masing-masing.

Ya, materialnya memang terbuat dari plastik, namun cukup solid dan rasanya banyak orang yang tidak mempermasalahkan hal ini. Kelebihannya lagi, bodi S4 mudah dibuka bagian belakangnya untuk mengganti baterai atau mengakses slot microSD.

Di sisi performa, S4 tampak superior. Layarnya pun jernih, luas dan ditunjang dengan kemampuan multimedia kelas atas. Samsung pun tidak ragu-ragu membenamkan begitu banyak fitur di dalamnya berikut OS Android Jelly Bean versi terbaru.

Sebagian fitur itu mungkin berguna, setidaknya terlihat menarik untuk dipamerkan pada teman. Namun mungkin masih perlu pembenahan di masa depan agar bekerja lebih maksimal.

Bagaimanapun, S4 boleh dibilang adalah ponsel Android terbaik Samsung saat ini. Jika Anda tidak ragu mengeluarkan uang Rp 7,5 juta untuk membawanya pulang, sepertinya Anda akan puas dengan segenap kemampuan yang ditawarkannya.

Berikut spesifikasi lengkap Samsung Galaxy S4:

Layar: 5 inch 1080p (1,920x1080), Super AMOLED, 441ppi.
Berat: 130 gram dengan ketipisan 7,9mm
RAM: DDR3 2GB
Prosesor: Exynos 1.6 GHz Octa-core/ 1.9 Ghz Quadcore Qualcomm (bisa berbeda menurut negara pemasaran)
Internal Memori:16 GB plus slot external memori up to 64GB.
Kamera: 13 Megapixel (belakang), 2Megapixel (depan).
Sistem Operasi: Android 4.2.2 (Jelly Bean)
Konektivitas: 3G (HSPA+) dan 4G (LTE).
Baterai:2.600 MAh




Sumber: detikinet

Rabu, 08 Mei 2013

Smartphone samsung galaxy yang murah

 Meski masuk ke kelas harga terjangkau, Samsung tampak tidak main-main dalam mengembangkan produk ini. Samsung telah melengkapi perangkat ini dengan bentang layar yang cukup lebar, yaitu sebesar 4,3 inci. Sayangnya, resolusi yang didukungnya tidaklah terlalu tinggi, hanya WVGA atau 480 x 800 piksel.

Dikutip dari Engadget, dari segi spesifikasi, perangkat ini sudah dilengkapi prosesor dual-core kecepatan 1,2GHz yang dikombinasikan dengan RAM 1GB.

Dari segi sistem operasi, perangkat ini sudah menggunakan Android Jelly Bean.

Samsung Galaxy Core pun telah dilengkapi dengan dua kamera, satu di bagian depan dan satu di bagian belakang. Di bagian belakang, konsumen akan menemukan kamera dengan sensor gambar sebesar 5 megapiksel yang dilengkapi lampu flash.

Di bagian depannya terdapat sebuah kamera beresolusi VGA. Tidak terlalu besar memang, tetapi tetap cukup untuk kegiatan video chat melalui aplikasi seperti Skype.

Kapasitas media penyimpanan perangkat ini tidak terlalu besar, yaitu hanya 8GB. Namun, pengguna dapat menambah kapasitas tersebut dengan menggunakan kartu microSD.

Konsumen juga dapat menikmati fitur-fitur dasar seri Galaxy seri atas, seperti Smart Stay, Smart Alert, dan S Voice, melalui Galaxy Core ini.

Smart Stay akan melacak mata penggunanya dan menjaga layar ponsel tetap menyala selama mata masih menatap layar. Dengan Smart Alert, ponsel akan memberi sentuhan getar singkat untuk memberi tahu ada panggilan tak terjawab dan pesan baru.

Fitur S Voice mengizinkan pengguna untuk mengontrol ponsel menggunakan perintah suara.

Samsung sendiri belum mengumumkan harga dari perangkat Galaxy Core. Namun, diprediksi harganya tidak akan terlalu tinggi, mengingat spesifikasi yang digunakannnya.

Produk ini akan hadir dalam dua versi, yaitu Single SIM dan Dual-SIM. Versi Single SIM akan diluncurkan pada bulan Juli 2013, sedangkan versi berikutnya akan mulai beredar pada Mei 2013.

Samsung menegaskan tidak hanya ingin bermain di pasar smartphone berharga premium saja. Ini dibuktikan dengan diluncurkannya smartphone dengan harga terjangkau, Galaxy Core.