Selasa, 29 Mei 2012

Kapersky Lab temukan Worm Win32.Flame

Kapersky Lab, produsen Anti-virus dari Rusia, Selasa lalu menemukan sebuah program jahat bernama "Flame" yang sengaja digunakan sebagai senjata cyber terhadap entitas di Timur Tengah.

Menurut Kapersky, yang "sangat canggih" program berbahaya ini sudah digunakan selama dua tahun untuk mencuri informasi dari PC yang terinfeksi dan server. Hal itu semata-mata dirancang untuk tujuan spionase,

Kapersky lab -berkantor pusat di Moskow adalah perusahaan keamanan TI menambahkan bahwa kompleksitas virus 'dan fungsionalitas "melebihi orang-orang dari semua ancaman cyber lainnya yang dikenal sampai saat ini," kata Kapersky.

Kapersky menemukan virus sebagai Worm.Win32.Flame dalam investigasi yang diprakarsai oleh International Telecommunication Union (ITU), sebuah lembaga PBB, setelah sejumlah program malware yang merusak - dengan codename Wiper - yang dihapus data pada sejumlah komputer di kawasan Asia Barat. Selama pemeriksaan, Kapersky Lab dan ITU menemukan tipe baru bernama Api malware.

"Risiko perang cyber telah menjadi salah satu topik yang paling serius dalam bidang keamanan informasi selama beberapa tahun sekarang. Stuxnet dan Duqu diantaranya, sehingga timbul cyberwar terkait keprihatinan seluruh dunia," ujar Eugene Kaspersky, CEO dan co-pendiri Kaspersky Lab.

Pada bulan Juni 2010, virus komputer Stuxnet ditemukan yang terinfeksi perangkat lunak sistem Microsoft Windows. Beberapa varian dari Stuxnet ditargetkan lima entitas di Iran dan ahli IT berspekulasi bahwa Israel dan AS berada di balik Stuxnet mengganggu program nuklir yang disengketakan Iran.

Teheran-menunjuk di Tel Aviv dan Washington, tapi mengatakan bahwa Stuxnet tidak melakukan bahaya serius, baik untuk sistem nasional TI- ataupun program nuklir sipil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar